Minggu, 11 Maret 2012

Benarkah Cinta Itu Buta?

 [imagetag]
 "Cinta itu buta". Kata-kata itu sering diungkapkan seseorang ketika mereka dilanda asmara, gandrung atau merasa apa yang mereka lakukan benar. Tentu atas nama cinta.

Berpuluh-puluh tahun mantra itu dipercaya. Namun, tidak satu pun yang bisa menjelaskan secara ilmiah. Ilmuan dari University College London, Inggris, telah menguji dan membuktikan mantra itu benar.

Sang ilmuan mendeteksi area otak yang diaktifkan ketika seseorang ada dalam kondisi romantis atau merasakan cinta. Di saat yang sama, aktivitas area lain otak sedang tertekan. Bagian ini memengaruhi pikiran kritis seorang manusia.

Perasaan cinta menekan aktivitas saraf yang berhubungan dengan penilaian kritis terhadap orang lain. Ketika seseorang jatuh cinta, ia kehilangan kemampuan mengkritisi orang yang dicintai. Ini yang menyebabkan seseorang sering salah mengambil keputusan ketika sedang jatuh cinta.

Menjadi buta ketika mencinta bisa karena seseorang selalu mengingat hari-hari pertama dengan pasangan. Indah, dan berjalan amat menyenangkan. Inilah yang membuat cinta itu buta.

Area otak yang diaktifkan oleh rasa cinta menghasilkan rasa euforia. Fakta ini menjelaskan kekuatan cinta romantis memotivasi kegembiraan.

Ditulis Oleh : Ardiansyah Bin Suwardi

Ardiansyah Bin Suwardi Sobat sedang membaca artikel tentang Benarkah Cinta Itu Buta?. Oleh Ardiansyah Bin Suwardi, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

:: Home ::

0 Komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir di Blog Saya.
Komentar tidak komentar saya ucapkan terimakasih.

Followers

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Kehidupan Dan Filosofis. hak cipta 2012 Revolution Two Church theme oleh Brian Gardner Dalam Blogger Template Google